Dalam dunia startup yang penuh persaingan, memiliki ide bisnis yang inovatif saja tidak cukup. Diperlukan strategi yang matang dan dokumen pendukung yang kuat untuk memastikan keberlanjutan serta menarik minat investor. Dua elemen kunci dalam perencanaan bisnis adalah Business Plan dan Business Proposal.
Business Plan berperan sebagai panduan utama dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis, sedangkan Business Proposal digunakan untuk menawarkan kerja sama atau mendapatkan pendanaan. Banyak startup gagal berkembang karena kurang memahami perbedaan serta pentingnya kedua dokumen ini dalam perjalanan bisnis mereka.
Menyadari potensi dan tantangan ini, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kasih Bangsa mengadakan Webinar dengan Judul Business Plan & Business Proposal Startup yang diselenggarakan pada Selasa, 11 Maret 2025 melalui platform Zoom.
Webinar ini terbuka untuk umum, terutama bagi mahasiswa, pelajar, para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan para pemilik entitas yang ingin belajar mengetahui lebih dalam tentang startup dan mendapatkan tips praktis dalam Menyusun perencanaan bisnis yang lebih terstruktur dan professional.
Ir. A. Sigit Pramono Hadi, M.Si selaku Ketua Prodi Manajemen sekaligus Keynote Speaker membuka webinar ini dengan penuh semangat. Bapak Sigit mengatakan bahwa terkait fakta-fakta, banyak startup yang berguguran di awal 3 tahun pertama. Terkait dinamika dan resikonya yang kita pahami, tentu dinamika rencana harus diwujudkan, banyak hal yang harus diperhatikan dan dipahami dalam pikiran-pikiran startup, jika ingin diwujudkan kita harus memahami dan menyiapkan business plan dan business proposal startup.
Selain Bapak Sigit Pramono Hadi terdapat dua narasumber yang berpengalaman yaitu Eko Pramana Putra seorang Mindset Entrepreneur, Pemasaran Digital, Literasi Keuangan, Kelembagaan dan Manajemen Produksi. Serta Antonius Bimo Rentor, S.E.,M.Ak sebagai Head of Public Relation UNIBI. Keduanya membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada para peserta seminar tentang business plan dan business proposal startup dan bagaimana cara merealisasikannya.
Eko Pramana Putra mengatakan mengapa business plan dan business proposal penting, karena 2 hal ini merupakan hal yang berbeda dalam tujuan dan fungsinya. “Ada banyak bisnis yang 3 tahun, 5 tahun sudah gugur bisnisnya, kemungkinan bukan karena kekurangan modal ataupun manajemennya yang kurang baik atau operasionalnya yang tidak baik, tetapi hampir semua dari mereka yang gagal adalah mereka tidak memiliki perencanaan yang kurang matang dalam menjalankan perusahaannya.” Ujar Eko Pramana Putra.
Selain itu business plan dan business proposal itu bisa mejadi landasan dalam membangun usaha dan dapat membantu mengarahkan si pembisnis dalam di perjalanan dalam menjalankan bisnis, itu yang disebut dengan business plan. Ketika sedang diperjalanan terkadang kita membutuhkan sesuatu jika SDM kurang, kita juga memerlukan orang lain yaitu investor atau mitra bisnis, itu yang disebut dengan business proposal.
Dengan adanya business plan, internal pemilik sebagai pengelola usaha akan merasa lebih fokus, lebih punya arah, sehingga bisa menetapkan prioritas untuk menggunakan waktu dan pikiran, ini manfaat untuk seorang pembisnisnya. Jika manfaat untuk internal perusahaan, seperti pegawai, staff usaha dapat memberikan rencana usaha dapat memberi arah kerja bagi keseluruhan tim dan semuanya menjadi tahu akan business plan yang sudah direncanakan.
Business plan ini juga merupakan dokumen tertulis berdasarkan data, bukan hanya angan-angan, yang difokuskan adalah rencananya mau bagaimana dan tujuannya ke mana dan apa dan strategi apa untuk mencapai keberhasilan rencana dan tujuan.
Selain itu Eko Pramana juga mengatakan bahwa business proposal ada beberapa macam, antara lain ada proposal formal, proposal informal dan juga unsolicited proposal. Ada logika pembaca business proposal bahwa kita harus dapat menjelaskan dengan cara yang menarik, karena di beberapa hal kita harus bisa mengemas suatu cover dengan menarik agar business proposal yang sudah kita susun dapat dilirik investor.
Antonius Bimo Rentor menambahkan dan melengkapi penyampaian dari Eko Pramana Putra. Beliau mengambil sudut pandang dari inkubator bisnis, bahwa benar jika inkubator bisnis mengelola bisnis baru adalah ketika lihat business proposal murni melihat tampilan awal meyakinkan atau tidak, bisnis itu bisa masuk untuk kita lihat atau tidak. Kami sangat memerhatikan keseriusan startup dalam membangun rencana bisnisnya.
“Saya ingin menyampaikan hal-hal mendasar terlebih dahulu jika ingin merintis sebuah bisnis, terutama pada kalangan mahasiswa, tidak usah memikirkan suatu yang kompleksitas, karena inkubator bisnis hanya perlu diyakinkan bahwa bisnis yang sangat prospektif kedepannya bahwa usahanya akan lanjut terus itu sudah cukup” Ujar Antonius Bimo Rentor.
Jika ingin membuka usaha pertama kalinya, yang perlu disiapkan adalah mental, karena sebagus apapun rencana bisnisnya, jika mentalnya tidak bagus, perusahaan itu akan tetap hancur.
Berbicara dari perspektif inkubator bisnis, bahwa komponen utama business plan yang akan dilihat pertama kali adalah rencana keuangan dari startup tersebut, apakah rencana keuangannya realistis atau tidak untuk menjalankan bisnis perusahaan tersebut. Lalu hal yang dilihat kembali selanjutnya adalah ringkasan eksekutif dan profil peusahaannya. Jika 3 hal tersebut sudah terpenuhi, maka investor akan memberikan perhatian kepada perusahaan tersebut.
Produk merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan, karena produk yang bagus dan berhasil, itu bukan produk yang menguntungkan atau tidak, tetapi produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia pada umumnya saat ini bisa menjaga kelangsungan hidup sampai kedepannya.
Kesimpulannya, jika kita berbicara tentang bisnis, memang pada akhirnya berbicara tentang bagaimana bahwa suatu bisnis perusahaan ini dapat memberikan keuntungan dan kelangsungan usaha di kemudian hari.