Seminar Nasional Inkubasi Bisnis & Investasi “Multilevel Marketing & Problematikanya”

Multilevel Marketing (MLM) atau pemasaran berjenjang telah lama menjadi model bisnis yang kontroversial. Dalam sistem ini, anggota baru diundang untuk bergabung dengan menjual produk atau layanan, sementara mereka juga memperoleh komisi dari penjualan yang dilakukan oleh orang yang mereka rekrut. Meskipun konsep ini dapat terlihat menguntungkan, banyak yang menganggap MLM sebagai sebuah model yang penuh dengan masalah dan tantangan.

Menyadari potensi dan tantangan ini, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kasih Bangsa mengadakan Webinar dengan Judul Multilevel Marketing & Problematikanya melalui platform Zoom pada tanggal 25 Maret 2025. Sigit Pramono Hadi, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen STIE Kasih Bangsa membuka webinar ini dengan penuh semangat. Webinar ini menghadirkan 3 (tiga) Narasumber hebat yaitu Jimmy Tjoa selaku Business Owner of Beauty World Academy & NetworkPreneur, Frans Budiardjo selaku Dreamer Enterprise dan Feliks Antonius selaku Enterpriser at PT Harmoni Dinamik Indonesia

Multilevel Marketing (MLM) telah berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir, menjadi salah satu model bisnis yang digemari banyak orang. Dalam sistem ini, individu yang bergabung dapat memperoleh penghasilan dari penjualan produk maupun dari rekrutmen anggota baru ke dalam jaringan mereka. Meskipun MLM menawarkan potensi keuntungan, sistem ini juga membawa sejumlah tantangan dan kontroversi di Indonesia, yang membuatnya menjadi topik yang sering diperbincangkan. Di Indonesia, MLM telah menjadi sangat populer, terutama dengan maraknya perusahaan yang menawarkan berbagai produk kesehatan, kecantikan, dan gaya hidup yang dijual menggunakan sistem MLM ujar Sigit Pramono Hadi.

Frans Budiarjo mengatakan beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh MLM di Indonesia adalah:

  1. Kemudahan Memulai Bergabung dengan perusahaan MLM biasanya membutuhkan modal yang relatif kecil dibandingkan dengan membuka usaha konvensional. Peserta hanya perlu mendaftar dan membeli paket produk tertentu untuk memulai.
  2. Potensi Penghasilan Di MLM, peserta dapat memperoleh penghasilan pasif dari penjualan produk serta rekrutmen anggota baru. Potensi untuk menghasilkan uang lebih besar ada pada mereka yang berhasil membangun jaringan yang kuat dan luas.
  3. Fleksibilitas Waktu dan Lokasi Bisnis MLM memungkinkan para anggotanya untuk bekerja dari rumah dengan jadwal yang fleksibel, memberikan kebebasan lebih dalam hal waktu dan tempat bekerja.

Pemerintah Indonesia, melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Perdagangan, berperan penting dalam mengawasi dan mengatur bisnis MLM agar tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan MLM yang tidak sesuai dengan regulasi telah dibubarkan atau dikenakan sanksi oleh pemerintah.

Penting bagi masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih bisnis MLM. Sebelum bergabung, calon peserta harus memastikan bahwa perusahaan yang mereka pilih telah terdaftar secara resmi dan tidak terlibat dalam praktik ilegal. Selain itu, calon anggota MLM perlu memiliki pemahaman yang jelas mengenai produk yang dijual dan komisi yang diterima, serta menghindari perusahaan yang lebih mengutamakan perekrutan daripada penjualan produk.

Pemerintah Indonesia juga perlu terus memperkuat pengawasan dan regulasi terhadap perusahaan MLM untuk memastikan bahwa mereka beroperasi secara transparan dan tidak mengeksploitasi anggotanya. Edukasi masyarakat tentang cara membedakan MLM yang sah dan yang bermasalah juga sangat penting untuk mencegah praktik penipuan

Problematika yang Muncul dalam MLM menurut Feliks Antonius adalah

  1. Skema Piramida Tersembunyi Salah satu masalah terbesar dalam MLM adalah potensi terjadinya praktek yang mirip dengan skema piramida. Pada skema piramida, penghasilan utama lebih bergantung pada perekrutan anggota baru daripada penjualan produk yang sesungguhnya. Ini sering kali menyebabkan para anggota bawah dalam jaringan MLM tidak mendapatkan keuntungan yang mereka harapkan, dan malah mengalami kerugian karena tidak mampu menjual produk atau merekrut anggota baru. Di Indonesia, beberapa perusahaan MLM telah dibubarkan oleh pemerintah karena terbukti beroperasi dengan cara yang melanggar hukum dan merugikan banyak orang. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa keabsahan perusahaan MLM sebelum bergabung.
  2. Kesulitan dalam Mencapai Keuntungan Meskipun banyak yang bergabung dengan harapan untuk menghasilkan banyak uang, kenyataannya hanya sedikit orang yang benar-benar berhasil. Banyak anggota MLM yang kesulitan untuk menjual produk atau merekrut orang baru, dan akhirnya tidak dapat menutup biaya pendaftaran atau produk yang harus mereka beli. Banyak peserta yang akhirnya terjebak dalam beban biaya berulang untuk membeli produk yang tidak terjual, sementara pemasukan yang mereka terima tidak cukup untuk menutupi pengeluaran tersebut.
  3. Tekanan Sosial untuk Merekrut MLM sering kali melibatkan tekanan sosial yang besar untuk merekrut teman, keluarga, dan orang lain. Banyak orang merasa tertekan untuk mengajak orang lain bergabung, meskipun mereka mungkin tidak benar-benar tertarik dengan produk atau bisnis tersebut. Hal ini dapat merusak hubungan pribadi dan menciptakan ketegangan dalam interaksi sosial.
  4. Reputasi Negatif Karena banyaknya kasus MLM yang berujung pada penipuan dan kerugian, MLM memiliki reputasi yang buruk di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak orang melihat MLM sebagai model bisnis yang tidak transparan dan hanya menguntungkan untuk mereka yang berada di level atas dalam jaringan.

Regulasi yang Kurang Tegas Di Indonesia, meskipun terdapat peraturan yang mengatur operasional MLM, namun banyak celah hukum yang masih memungkinkan perusahaan MLM beroperasi dengan cara yang merugikan. Pemerintah, melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Perdagangan, telah berusaha memperketat regulasi MLM, namun banyak perusahaan yang memanfaatkan celah hukum untuk tetap beroperasi.

Jimmy Tjoa mengatakan bahwasanya Multilevel Marketing (MLM) memang dapat menawarkan peluang bagi sebagian orang untuk mendapatkan penghasilan, tetapi juga datang dengan berbagai risiko dan tantangan. Masalah seperti skema piramida tersembunyi, tekanan sosial untuk merekrut, serta regulasi yang kurang ketat harus menjadi perhatian serius. Bagi mereka yang tertarik untuk bergabung dengan MLM, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu dan memastikan bahwa perusahaan yang mereka pilih beroperasi secara sah dan memiliki produk yang bernilai. Penting bagi setiap individu untuk memahami baik peluang maupun risiko dalam MLM sebelum terlibat lebih jauh dalam model bisnis ini.

Kini selain bisnis MLM terdapat afiliate marketing. Affiliate marketing atau pemasaran afiliasi telah menjadi salah satu model bisnis digital yang semakin populer di Indonesia. Dengan perkembangan pesat dunia e-commerce dan digitalisasi, peluang bisnis ini semakin terbuka lebar. Banyak individu maupun perusahaan yang memanfaatkan affiliate marketing sebagai cara untuk menghasilkan uang dengan modal minim, tanpa harus memproduksi barang atau layanan sendiri. Meskipun memiliki potensi besar, affiliate marketing di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diperhatikan.

Affiliate marketing di Indonesia menawarkan peluang besar, terutama bagi mereka yang ingin memanfaatkan potensi bisnis digital tanpa harus berinvestasi besar. Meskipun ada tantangan dalam hal persaingan dan membangun audiens yang loyal, dengan pendekatan yang tepat, affiliate marketing dapat menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan.

Dengan terus berkembangnya sektor e-commerce dan adopsi teknologi yang semakin luas, affiliate marketing di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh. Oleh karena itu, ini adalah saat yang tepat bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia pemasaran afiliasi untuk memulai dan membangun bisnis online yang sukses.

Onwinholiganbetonwinonwin girişjojobetbets10betturkey