Mendikbud-Ristek Luncurkan Kampus Merdeka, Bagaimana dengan Perguruan Tinggi di Pelosok?

Agnes Teresia, Okezone · Senin 11 Oktober 2021 08:00 WIB

JAKARTA – Adanya program Kampus Merdeka yang diluncurkan Nadiem Makariem menimbulkan pertanyaan apakah pelaksaan program dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan tidak semua perguruan tinggi memiliki kapasitas yang sama. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam menjawab pertanyaan tersebut dalam Special Dialogue Okezone.

“Perguruan-perguruan tinggi di kota besar kan mudah mencari mitra untuk berbagai profesi di Kampus Merdeka. Nah kita menyiapkan secara nasional itu paket sampai sekitar 80 ribu satu semester ke depan ini untuk diikuti mahasiswa dari Sabang sampai Merauke,” jelasnya.

Nizam mengatakan Kemendikbudristek telah menyiapkan berbagai macam program baik itu program magang bersertifikat , Kampus Mengajar bagi mereka yang passionnya ingin menjadi guru dan mendidik di pelosok negeri, pertukaran mahasiswa untuk dari berbagai daerah yang ingin belajar di Jakarta, juga yang sifatnya internasional.

“Pertukaran mahasiswa untuk dari pelosok sana ingin belajar di Jakarta, bisa merasakan satu semester belajar di UI, UNJ, dan sebagainya. Kemudian juga internasional. Masih bisa belajar satu semester di Boston University, UK, Eropa, Jepang, dan sebagainya,” kata Nizam.

Lebih dari 160 perusahaan dalam negeri dan internasional, DPR hingga PBB juga membuka pintu untuk program magang yang dapat diikuti para mahaiswa. Nizam juga menegaskan kesempatan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa dari Sabang sampai Merauke tanpa memandang PTN atau PTS, tanpa memandang akreditasi A,B, atau C.

Link Tautan